Hardianus Lakudu, putra asli Toraja dinobatkan sebagai pemain terbaik (MVP) kompetisi basket tertinggi dan paling bergengsi di Indonesia, IBL 2021 pada Minggu (6/6/2021) malam.
Selain meraih gelar MVP, pria 29 tahun ini berhasil membawa timnya Satria Muda Pertamina Jakarta menjadi juara usai mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di game ketiga final dengan skor 68-60.
Berposisi sebagai point guard, Hardianus memiliki peran krusial menambah poin bagi timnya yang sempat tertinggal tipis 31-32 di akhir kuarter kedua. Secara keseluruhan sepanjang rangkaian final, Hardianus membukukan rata-rata 12 poin, 4,3 rebound dan 8,6 assist per gim.
“Saya mau terima kasih kepada Tuhan Yesus, ini bukan saya, semua rencana dia,” kata Hardianus selepas penganugerahan gelar MVP Final IBL 2021 seperti dikutip dari Antara.
Saat dihubungi @infotoraja pada Senin (7/6/2021) siang, Hardianus yang lahir dan besar di Sangatta, Kalimantan Timur menceritakan bahwa dirinya mulai menekuni hobi olahraga basket sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama dan langsung masuk tim basket profesional saat lulus SMA.
“Saya tahun 2010 lulus SMA gabung Hangtuah Sumsel, itu club pertama habis itu 3 tahun saya pindah ke Satria Muda, dan ini sudah juara ketiga bersama Satria Muda,” kata Hardianus.
Hardianus juga menceritakan keinginannya untuk “pulang kampung”, namun terkendala padatnya jadwal dimana dirinya harus fokus bersama Timnas Basket Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
“kalau mama papa sudah sering bolak-balik, saya kemarin pengen pulang tapi waktunya belum ketemu, soalnya ini aja langsung dipanggil ke tim nasional untuk Kualifikasi FIBA,” ucap pria bertinggi badan 178 sentimeter ini.
Menjadi inspirasi bagi putra daerah yang bisa berprestasi di tingkat Nasional dan menjadi pemain Timnas, Hardianus menyampaikan pesan bagi generasi muda Toraja yang hobi dengan olahraga basket agar selalu bekerja keras dan tidak mudah putus asa.
“kalau kita punya kemauan kuat, Tuhan Yesus pasti kasih jalan jadi jangan pernah putus asa meskipun kita jauh di daerah, Toraja seperti Sangatta juga jauh dari kota, yang penting kerja keras, kita kan gak tahu jalan Tuhan,” tutup Hardianus.
