TORAJA–Kunjungan ke obyek wisata Sarira di Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja ditutup mulai Jumat (21/4/2023).
Sejatinya, destinasi wisata baru ini memang belum dibuka untuk umum.
Beberapa item penunjang wisata masih dalam tahap pengerjaan.
Meski begitu dalam beberapa pekan terakhir sudah banyak dikunjungi masyarakat.
Sayangnya, akibat tak adanya pengawasan, menimbulkan berbagai masalah.
Seperti beberapa fasilitas obyek wisata rusak bahkan hilang, juga mulai menimbulkan kecemburuan antara masyarakat pribumi.
Itu karena, sudah ada beberapa warga setempat yang berjualan disekitar lokasi obyek wisata.
“Fasilitas ada yang hilang, seperti lampu, ada juga yang rusak. Di sana juga mulai ada kecemburuan antara warga setempat, karena ada yang berjualan di lokasi obyek wisata,” kata Kadis Pariwisata Tana Toraja, Adelheid Sosang.
Adelheid menegaskan, warga yang berjualan tersebut bukan atas ijin pemerintah.
Warga kata dia, mengaku mendapat ijin dari salah seorang pengawas proyek obyek wisata Sarira.
“Awalnya teman-teman (Dispar) berkunjung ke sana, dan sudah ada penjual, pas ditanya siapa yang berikan izin menjual katanya pengawas,” ujarnya.
Akibat berbagai masalah ini, kunjungan ke Sarira ditutup. Warga juga dilarang berjualan.
Di jalan masuk obyek wisata juga sudah terpajang pengumuman yang bertuliskan ‘Untuk Sementara Dilarang Masuk ke Kawasan Pariwisata’.
Dispar melalui Lurah juga memasang palang jalan.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah kembali terjadi.
Namun, merespon banyaknya jumlah kunjungan, Pemda segera membuat portal dan pos tiket.
“Sebenarnya tidak masalah cuman kalau tidak ditertibkan nanti bikin masalah lagi, saya sudah kordinasi pimpinan soal sudah banyak sekali pengunjung, hitung-hitung kan PAD, cuman itu belum ada pos dan sarana pendukung lainnya,” pungkasnya.
@b_u_u_r_y