TORAJA—Dirk Sandarupa menerbitkan dua buku perdananya berjudul Filosofi Tallu Lolona dan Life and Death.
Pada buku Filosofi Tallu Lolona A’pa’ Tauninna menawarkan pandangan sintetis tentang budaya Toraja dengan poin-poin penting yang ingin ditekankan oleh penulis.
Ini menunjukkan bagaimana holisme Toraja diwujudkan dalam filosofi tallu lolona a’pa’ tauninna.
Dalam buku ini, Dirk yang merupakan anak Stanislaus Sandarupa menawarkan pandangan yang menyeluruh tentang masyarakat berdasarkan nilai-nilai mendasar.
Adapun buku ini terdiri dari sembilan bab. Pengantar, kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip teoretis dalam makna simbol, budaya Toraja, konsep-konsep dasar tallu lolona a’pa’ tauninna.
Kemudian, Tongkonan sebagai pusat dari tallu lolona a’pa’ tauninna, Tongkonan dan Alang, nilai-nilai dalam simbol, dan pengembangan pariwisata berdasarkan tallu lolona.
“Dengan publikasi Filosofi Tallu Lolona A’pa’ Tauninna ini, kita akhirnya memiliki sebuah buku yang akan menjadi acuan bagi semua yang tertarik pada masyarakat Toraja,” kata Dirk.
“Buku ini memberikan wawasan berharga tentang berbagai aspek masyarakat dan filsafat Toraja dan menarik minat semua yang ingin mendalami pemahaman mereka tentang Toraja,” ungkapnya.
Buku yang kedua berjudul Life and Death. Buku ini menyajikan dua dunia orang Toraja, dunia orang hidup dan dunia orang mati.
Dirk menuturkan, dari sudut pandang masyarakat Toraja, kedua dunia ini saling terkait erat dan saling membutuhkan.
Di mana, dunia orang hidup diartikan sebagai dunia yang bersifat sementara (pa’bongianri te lino) yang akan dilanjutkan di akhirat (lino undi).
“Karena keadaan di dunia mendatang sama dengan di dunia sekarang, persiapan untuk kehidupan selanjutnya harus dilakukan di sini dan saat ini,” ucapnya.
Kata dia, dalam budaya Toraja ada istilah hidup dan mati. Toraja merupakan kota ritual karena budaya Aluk To Dolo sangat meyakini bahwa setelah kematian masih ada kehidupan dan dalam hidup akan selalu ada kematian.
Bagi penganut Aluk To Dolo, setiap momen pasti ada ritualnya, baik itu pemberkatan rumah, ulang tahun, pernikahan, penanaman padi maupun orang yang sudah meninggal.
Ritual dianggap sakral dalam kehidupan budaya Toraja karena dianggap sebagai sebuah kepercayaan.
“Buku ini menggambarkan kebudayaan Toraja kuno dan kepercayaan Aluk To Dolo. Dan buku ini juga mengajak generasi muda untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang kita,” imbuhnya.
Profil Dr.Dirk Sandarupa, S.S,M.Hum.
Dirk adalah lulusan akademis bidang linguistik yang fokus pada bahasa, budaya, dan pengembangan pariwisata.
Ia juga merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Dirk juga tergabung dalam berbagai organisasi, seperti himpunan pelestari bahasa daerah, dinas kepemudaan, olahraga dan pariwisata di Kabupaten Barru, pecinta bahari dan keagamaan Katolik Unhas.
Visi misinya adalah terus berkarya melalui pengalaman akademis, termasuk budaya, bahasa, dan pariwisata.
Bagi para pembaca yang ingin mendapatkan buku ini bisa dipesan via WhatsApp (081343899097 atau 082192992976).
Pembayaran via rekening dan pengiriman via JNE atau JNT. Adapun ongkos kirim tergantung jarak.
@tompaseru