TORAJA — Beberapa hari terakhir, beredar foto susunan struktur Koordinator Tim Penggagas Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Kabupaten Toraja Timur. Unggahan tersebut mendapat ragam tanggapan dari warganet.
Dalam struktur yang dimaksud, YS Dalipang didapuk sebagai ketua tim, dengan Marthen Rantetondok sebagai wakil ketua, Anshar Tangkesalu sebagai sekretaris dan Markus Rantetondok selaku bendahara.
Saat dikonfirmasi oleh InfoToraja pada Senin (21/4) pagi, Anshar Tangkesalu membenarkan informasi tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa wacana pembentukan CDOB Toraja Timur sejatinya bukan hal baru.
“Iya betul. Sebenarnya wacana ini sudah lama, sejak tahun 2016. Saat itu almarhum Pak Kala’tiku Paembonan yang menyarankan adanya pembentukan DOB Toraja Timur, Toraja Barat Daya, dan DOB Kota Rantepao. Waktu itu beliau masih menjabat sebagai Bupati Toraja Utara,” jelas Anshar.
Namun, menurutnya, wacana tersebut sempat timbul tenggelam. Pertengahan tahun 2023, ide ini kembali mencuat. Salah satu langkah awalnya adalah membentuk grup WhatsApp CDOB Toraja Timur sebagai sarana komunikasi.
Kemudian, pada Agustus 2024, digelar pertemuan tatap muka bersama beberapa tokoh masyarakat yang tergabung dalam CDOB Toraja Timur. Akan tetapi, proses tersebut sempat ditunda karena tahapan Pilkada, demi menghindari politisasi agenda pembentukan daerah otonomi baru.
“Kami sepakat menunda dulu karena tahapan Pilkada. Kami tidak ingin wacana ini dipolitisasi,” tambah Anshar.
Pada 11 April 2025, tim kembali menggelar pertemuan dan menyepakati pembentukan struktur Koordinator Tim Penggagas CDOB Toraja Timur. Struktur awal ini beranggotakan 8 orang inti, sementara anggota grup CDOB Toraja Timur telah mencapai 153 orang.
Adapun wilayah yang direncanakan masuk dalam cakupan CDOB Toraja Timur meliputi kecamatan-kecamatan yang sebelumnya dikenal sebagai wilayah Sanggalangi’ Lama, yaitu:
-
Kecamatan Kesu’
-
Kecamatan Sopai
-
Kecamatan Sanggalangi
-
Kecamatan Buntao’
-
Kecamatan Rantebua
-
Kecamatan Tondon
-
Kecamatan Nanggala
Pembentukan CDOB Toraja Timur ini diharapkan menjadi solusi atas tantangan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih merata di wilayah timur Toraja.
