TORAJA–Tulisan Lakipadada di Pelataran Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dicopot Pejabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Tulisan Lakipadada yang sebelumnya melekat di dinding pelataran tersebut diganti tulisan Ininnawa.

Hal ini pun menimbulkan reaksi berbagai pihak. Salah satunya tokoh Toraja, Kombes Pol Darma Lelepadang.

Kombes Darma menyayangkan hal tersebut. Ia menurutkan, pelataran Lakipadada tak hanya menjadi simbol pemersatu suku Toraja, tapi juga suku Bugis dan Makassar.

“Kalau itu benar terjadi saya selaku warga Toraja sangat menyayangkan, sebab pelataran Lakipadada adalah simbol pemersatu suku Toraja, Bugis, dan Makassar,” ujarnya.

“Dan itu tidak bisa dipungkiri, tertulis dalam Lontara bahwa Lakipadada ini adalah leluhur bangsawan dan raja-raja yang ada di Sulawesi Selatan,” ucapnya.

Darma menjelaskan, Lakipadada adalah nenek moyang suku Toraja. Bahkan raja-raja di Bugis dan Makassar.

Menurut sejarah kata dia, Lakipadada memperistri-kan anak raja Gowa dan melahirkan empat orang anak.

Kempat anak Lakipadada kemudian berada atau tinggal di Gowa, Bone, Luwu dan Toraja.

“Ada istilah di Bugis-Makassar, sipakatau, sipakalebbi, sipakainge, itu adalah sumber kearifan lokal, spirit. Jadi kalau ada hal-hal yang katakanlah kesalahpahaman di masyarakat, prinsip-prinsip ini yang harus diterapkan. Nah, kalau kita di Toraja Misa Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate, Siangga’ki’ (kita saling menghargai),” ucapnya.

“Saya tidak men-judge, tapi kalau benar terjadi sangat disayangkan ya. Berarti tidak menghormati kearifan lokal Sulawesi Selatan,” tegas Darma yang juga Ketua Kita Prabowo (Kipra) Tana Toraja.

Kombes Darma juga mencontohkan pejabat pimpinan Gubernur Sulawesi Selatan sebelumnya.

Di mana kata dia, pejabat sebelumnya paham sehingga mengabadikan nama Lakipadada di pelataran tersebut.

“Sekali lagi patut dievaluasi dan disayangkan kalau terjadi hal seperti itu,” ketusnya.

Untuk diketahui, pelataran Lakipadada yang kini diubah pelataran Ininnawa telah diperkenalkan PJ Gubernur, Bahtiar Baharuddin kepada Forkopimda Bupati dan Walikota se-Sulawesi Selatan pada 16 Oktober 2023 lalu.

Dihadapan para pimpinan daerah, Bahtiar menjelaskan bahwa Ininnawa merupakan sebuah falsafah yang berasal dari kata nawa-nawa yang berarti mimpi.

“Ininnawa berasal dari kata nawa-nawa yang berarti cita-cita. Ininnawa adalah cita-cita yang baik. Maka kita berkumpul di sini artinya kita bercita-cita yang baik,” sebutnya.

tompaseru

Tags: , , ,