TORAJA–Festival Hutan Toraja di Hutan Kemasyarakatan Tandung Nanggala Lestari, Sangullele dihadiri Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, Sabtu (14/6/2025).
Dalam kesempatan tersebut Raja Juli Antoni didampingi oleh Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong.
Keduanya menyapa jemaat Gereja Toraja dan masyarakat setempat. Suasana semakin khidmat dengan kehadiran para peserta yang kompak mengenakan sarung, simbol tradisi lokal masyarakat Toraja.
“Jika biasanya ibadah dilakukan di ruang tertutup, kali ini dilaksanakan di tengah alam. Ini langkah positif yang diambil Gereja Toraja untuk lebih mendekatkan diri dengan lingkungan,” ujar Raja Juli.
Festival ini merupakan puncak perayaan HUT ke-78 Gereja Toraja, yang tahun ini mengangkat tema “Merawat Bumi, Rumah Bersama”.
Tema tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian hutan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Dalam upaya konkret mengurangi sampah plastik, seluruh hadirin juga diwajibkan membawa tumbler sebagai simbol kesadaran akan pentingnya pengurangan penggunaan botol kemasan sekali pakai
Sementara, Bupati Toraja Utara apresiasi langkah Gereja Toraja yang mengelar pelayanan dengan menyentuh alam terbuka.
“Hari ini hutan menjadi mimbar dan atap. Gereja Toraja telah menjadi teladan bahwa hutan adalah bagian dari bumi, rumah bersama yang harus terus kita rawat,” ungkap Bupati.
“Terimakasih atas kehadiran bapak menteri bersama jajarannya. Kehadiran bapak menteri menegaskan komitmen pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta Gereja Toraja dalam melestarikan hutan yang ada,” ujarnya.
Frederik Palimbong juga mengatakan bahwa hutan harus menjadi salah satu isu sentral dalam pembangunan.
“Kita belajar perlunya perhutanan sosial dan pentingnya keseimbangan antara manfaat ekonomi hutan saat ini dan konservasi untuk anak cucu kita dimasa depan,” tambahnya.
Diketahui, Toraja Utara memiliki luas hutan lindung hampir 50 persen dari luas wilayah, sekaligus kabupaten yang menjadi hulu sungai Sa’dan, sungai terbesar di Sulawesi Selatan.*
