TORAJA–Wanita muda asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Agnes Retni Anggraeni ditemukan tewas mengenaskan di tempat kerjanya di Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sabtu (13/05/23).
Polisi setempat menyelidiki kasus ini. Keluarga korban juga telah membuat laporan polisi.
Dalam laporannya, pihak keluarga menyakini bahwa Agnes tewas karena dibunuh.
Laporan polisi yang dibuat nomor LP B/54/2023/SPKT/Polres Morowali/Polda Sulawesi Tengah 14 Mei 2023.
Namun dalam laporan itu belum diketahui siapa terlapor atau pelaku pembunuhan (lidik). Laporan itu dibuat oleh seorang pria bernama Hanry Desfa Denyanto.
“Dengan ini mengadukan kepada bapak Kapolres Morowali perihal tindak pidana pembunuhan yang terjadi pada Sabtu (13/5/2033) jam 22.00 Wita terhadap korban Agnes Retni Anggraeni yang dilakukan terlapor (lidik) di Kantor PT Pancar Pilar Sejahtera Bahodopi, Morowali,” bunyi isi laporan itu.
Pelapor juga menjelaskan kronologi hingga korban ditemukan tewas di kantor tempatnya bekerja.
Bermula sekira pukul 09.00 Wita, korban diantar pacarnya bernama Desrianto Palulungan ke kantor tempatnya bekerja untuk memberikan uang kepada dua rekan kerjanya.
Tak lama saat tiba kantor, satu rekan kerja korban bernama Jufri tiba dan langsung mengambil uang Rp 500 ribu lalu pulang.
Setelah itu, korban diajak pacarnya untuk pulang. Namun korban menolak dan beralasan masih menunggu satu rekan kerjanya.
Desrianto pun pulang dan meninggalkan korban di kantor.
Sekira pukul 11.04 Wita, Desrianto melihat status korban di WhatsApp “jalan-jalan ke rumah teman dulu”. Desrianto pun menelfon korban namun handphonenya tidak aktif.
Bahkan Desrianto menelfon hingga 20 kali namun tetap saja handphone korban tidak aktif.
Sekira pukul 14.30 Wita, Desrianto kembali menelfon korban namun ditolak (reject), setelah itu handphone korban tak aktif lagi.
Pukul 17.00 Wita, korban kembali membuat status WA “kendari dengan emoji tertawa”.
Desrianto pun kembali menelfon korban, namun handphonenya kembali tidak aktif.
Hingga pukul 21.00 Wita, korban tak kunjung ada kabar.
Karena curiga, pukul 21.30 Wita Desrianto dan keluarga korban melakukan pencarian.
Tempat yang pertamakali mereka datangi adalah kantor korban.
Saat mereka tiba, seorang pria yang mengaku penjual depan kantor korban datang dan mengatakan bahwa di dalam kantor memang ada orang.
Desrianto dan keluarga korban pun langsung mendobrak pintu yang dalam keadaan terkunci.
Namun alangkah kagetnya mereka saat mengecek ruangan bagian belakang kantor menemukan korban sudah tergeletak dalam kondisi bersimbah darah.
Mereka pun segera melapor ke Polsek setempat, dan berharap polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan.