TORAJA–Sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Rantetayo, Tana Toraja kian menumpuk.

Diperkirakan, sampah yang masuk ke pembuangan ini mencapai 10 ton per hari.

Namun, Pemda Tana Toraja di bawah kepemimpinan Zadrak Tombeg akan mulai mengelolah sampah, bahkan menjadi nilai ekonomis.

“Kemarin kita turun cek langsung kondisi di TPA, kemudian saya instruksikan dinas terkait untuk mulai mengelola sampah agar memberi manfaat ekonomis,” ungkap Zadrak.

Zadrak mengungkap, pihaknya dalam waktu dekat juga akan membeli alat pemilah sampah.

Alat ini kata dia, akan memudahkan petugas untuk melalukan pemilahan sampah.

“Sangat bisa kita manfaatkan, daur ulang menjadi pupuk organik, dan juga Paving Blok, dan dalam waktu dekat kita akan adakan alat pemilah sampah,” jelasnya.

Selain itu, Pemda juga akan mendirikan bank sampah di 19 kecamatan di Tana Toraja, berikut pengelolaanya.

Ini bertujuan agar sampah berhenti di masyarakat dan tak lagi ditampung ke TPA Rantetayo.

“Jadi kita ingin sampah itu berhenti di masyarakat, tak lagi ke TPA, makanya kedepan akan kita siapkan bank sampah, kemudian kita juga akan gandeng sejumlah perusahan untuk membeli sampah yang telah teekumpul di bank sampah,” ujarnya.

“Artinya apa, sampah itu uang jadi jangan buang sembarangan. Misalnya sampah botol plastik, inikan bisa warga kumpul terus serahkan ke bank sampah, nanti akan ada perusahan yang datang membeli,” ucapnya.

Zadrak menuturkan, upaya ini dalam mewujudkan tagline pemda yakni Tana Toraja Masero (Tana Toraja bersih).

Selain itu, untuk mewujudkan program kabupaten sehat, salah satunya bebas dari sampah.(*)

Tags: , ,