TORAJA–Sebuah ruang baru untuk merasakan Tana Toraja secara visual kini resmi dibuka di Makale, namanya Bioskop Mini Tana Toraja.
Senin 21 Juli 2025, di balik dinding sederhana bangunan bioskop mini yang baru selesai ditata, layar besar menunggu untuk menampilkan cerita.
Bukan film fiksi, bukan pula sinema komersial. Tapi sebuah dokumenter yang merekam denyut alam dan budaya Toraja, ‘Menjaga Kelestarian Lingkungan Dalam Balutan Wisata Budaya’, produksi Denyut Nadi Film.
Duduk di barisan terdepan bukan sembarang tamu. Ibu Ninuk Triyanti, yang merupakan istri Kepala BKN RI, Prof. Zudan Arif serta kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rizky Ernadi Wimanda menyimak film dengan sorotan mata yang penuh takjub.
Di samping mereka, Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg dan Ketua TP-PKK Erni Yetti Riman, tersenyum kecil menyaksikan Tana Toraja ditampilkan dengan cara yang tak biasa, lewat layar bioskop.
“Bioskop mini ini kami hadirkan sebagai etalase budaya dan wisata Tana Toraja. Di sini, setiap orang bisa mengenal Tana Toraja hanya dalam satu duduk tanpa harus langsung berkeliling,” ujar Bupati Zadrak.
Sebagai daerah yang begitu luas dan beragam, Bupati menyadari bahwa wisatawan sering kali kebingungan menentukan destinasi.
“Dengan bioskop ini, pemandu wisata bisa ajak pengunjung menyaksikan dulu potensi-potensi kita lewat film dokumenter. Dari situ, barulah mereka pilih tempat mana yang ingin dikunjungi,” lanjutnya.
Ide menghadirkan bioskop mini bukan hal lazim untuk kabupaten di wilayah pegunungan Sulawesi Selatan. Tapi di tangan Bupati Zadrak, gagasan itu disulap jadi kenyataan, tepat di jantung kota, berdampingan dengan Galeri Dekranasda yang menjajakan kerajinan khas Tana Toraja.
Di kompleks yang sama, UMKM menggeliat, menjajakan kopi hingga olahan khas lainnya. Ada pula area bermain anak. Sebuah kombinasi yang tak hanya menghibur, tapi menghidupkan wajah Makale.
“Banyak yang mengkritik selama ini. Tapi itu justru jadi semangat untuk terus bergerak. Semuanya butuh waktu dan proses,” ujar Zadrak,
Kini, bioskop mini itu terbuka bagi siapa saja. Bagi wisatawan yang baru tiba, bagi anak-anak sekolah yang ingin belajar lewat gambar, atau sekadar bagi warga yang ingin menyaksikan kampung halamannya tampil indah di layar.*
