TORAJA–Sebanyak 421 warga di Tana Toraja, Sulawesi Selatan digigit hewan penyebar rabies sejak Januari hingga Mei 2023.

Kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret, yakni 115 kasus.

Sementara di Januari 65 kasus, Februari 57 kasus, April 78 kasus dan Mei 106 kasus gigitan.

“Januari-Mei itu ada ratusan kasus warga digigit hewan penyebar rabies,” papar Kedis Kesehatan Tana Toraja, dr Rudhy Andi Lolo Rabu (21/6/2023).

Meski demikian dari ratusan kasus tersebut tak ada yang positif rabies.

Begitupula warga yang tewas akibat digigit. Seluruhnya menjalani rawat luka dan disuntik vaksin anti rabies (VAR).

“Sampai saat ini tidak ada kasus rabies, tapi kasus digigit hewan penyebar rabies banyak,” ujarnya.

Rudhy menjelaskan, 421 kasus tersebut didominasi digigit hewan penyebar rabies anjing. Ada juga yang digigit kucing.

Kemudian, dari ratusan kasus tersebut, rata-rata digigit oleh hewan peliharaan sendiri.

“Iya dominan digigit hewan peliharaanya sendiri,” ungkapnya.

Meski zero kasus, dr Rudhy mengimbau masyarakat tetap waspada.

Ia berharap vaksinasi terhadap hewan penyebar rabies masif dilakukan.

Apalagi, Tana Toraja merupakan salah satu daerah dengan populasi anjing tertinggi di Sulawesi Selatan.

“Karena lebih bagus mencegah daripada mengobati, artinya vaksin rabies harus masif dilakukan untuk semua hewan penyebar rabies,” harapnya.

Tags: , ,