TORAJA–Sorak-sorai penonton pecah di Pasar Seni Makale, Jumat 25 Juli 2025 sore. Bukan karena atraksi seniman atau konser musik, tapi karena hal yang tak biasa.

Para Camat, Kepala Dinas, hingga istri pejabat berjalan di atas panggung catwalk, berlenggak-lenggok dengan percaya diri mengenakan busana khas Toraja.

Panggung kecil di tengah Pameran Produk Unggulan Tana Toraja mendadak menjadi pusat perhatian. Para aparatur abdi negara itu tampil dengan anggun, sebagian canggung tapi tetap memikat. Warga yang menonton pun tak kuasa menahan tawa dan tepuk tangan.

“Lucu tapi keren. Kapan lagi kita lihat Camat jadi model kan?,” celetuk Roslina, seorang ibu yang duduk di barisan depan.

Itulah yang terjadi dalam Lomba Fashion Show Busana Toraja yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tana Toraja. Bukan sekadar hiburan, acara ini menjadi ajang kampanye kreatif untuk mempromosikan kekayaan kain khas Toraja.

Beberapa peserta tampil bersama pasangan mereka. Ada yang tampil serius, ada pula yang sengaja tampil jenaka untuk menghibur. Namun satu benang merah menyatukan semuanya, semangat mempromosikan identitas budaya lewat wastra lokal.

Ketua Dekranasda Tana Toraja, dr Erni Yetti Riman tak bisa menyembunyikan kebanggaannya.

“Kami ingin budaya Toraja terus dikenal dan dicintai, dimulai dari lingkungan pemerintahan sendiri. Kalau aparatnya sudah bangga pakai produk lokal, maka masyarakat pasti ikut,” ungkap Erni Yetti.

Lewat panggung itu, menjadi bukti bahwa tradisi bisa tampil dalam wujud yang menyenangkan. Tidak melulu lewat seminar atau pameran formal, tapi juga melalui tawa, tepuk tangan, dan para pejabat yang berani tampil beda.

Lebih dari sekadar fashion show, momen ini mengukir kesan bahwa pelestarian budaya bisa dilakukan dengan cara yang segar, dan membuat semua orang tersenyum bangga menjadi bagian dari Toraja.*

Tags: , , ,