TORAJA–Petugas kepolisian menggagalkan pengiriman sebanyak 50 ekor babi dari Mamuju, Sulawesi Barat di Salubarani, Tana Toraja pada Sabtu (10/6/2023) malam.
50 ekor babi itu diangkut menggunakan mobil truk. Hendak dibawa ke Kabupaten Toraja Utara.
“Kemarin malam sekitar jam 10, truk saat dicek petugas ternyata mengangkut puluhan ekor babi,” kata Kapolsek Mengkendek, Iptu Andarias Tonapa, Minggu (11/6/2033) malam.
Tindakan yang dilakukan yakni melarang truk tersebut masuk wilayah Toraja.
Usai pemriksaan, sopir truk tersebut diminta putar balik.
“Kami minta putar balik, sesuai edaran Pemkab bahwa untuk sementara tidak ada lalin babi, untuk mencegah penyebaran penyakit African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika,” ujarnya.
Andarias menjelaskan, pemeriksaan di Salubarani atau perbatasan Tana Toraja-Enrekang dilakukan sejak Kamis (8/6/2023).
Sejauh itu, pihaknya baru menemukan satu kendaraan yang mengangkut ternak babi.
“Sampai saat ini baru satu yang kita temukan, kalau edaran pak Bupati Tana Toraja, giat ini hingga 30 Juni 2023 mendatang,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sekitar 400 ekor babi di Tana Toraja mati akibat terjangkit ASF.
Hal ini pun mengancam 346.710 populasi babi yang ada di Tana Toraja.
Saat ini Tim Satgas pencegahan virus ASF Tana Toraja sementara melakukan tracking penyebaran virus.
Selain itu satgas juga menutup lalu lintas hewan babi dari luar daerah.
Hal serupa terjadi di Kabupaten Toraja Utara. Saat ini dilaporkan kurang lebih 2.800 ekor babi mati akibat ASF.
Pemkab Toraja Utara pun juga melakukan pengetatan lalulintas ternak babi ini.
Salah satunya melakukan penjagaan di Kaleakan, perbatasan Toraja Utara-Palopo.