INFOTORAJA.COM, RANTEPAO – Hari Ibu, akan diperingati secara Nasional dan serentak di seluruh plosok negeri ini, Jumat (22/12/2017) besok.

Dihari special buat para Ibu ini, Ketua Umum Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Pusat, Dice Kondorura, meminta dan myampaikan pesan khusus.

“Saya minta kita semua, jangan lupa besok kita doakan khusus untuk Ibu kita masing – masing,” ujar Dice Kondorura, kepada InfoToraja.Com, saat ditemui di pameran ekonomi krearif Lovely December In Toraja 2017, lapangan Bakti Rantepao, Toraja Utara, Kamis (21/12/2017) sore.

Dice Kondorura yang merupakan mantan Asisten III Pemkab Tana Toraja ini menjelaskan tanggal 22 Desember itu dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia, dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

“Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, karena hari itu diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu, orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya,” ungkap Dice Kondorura.

Disadur dari berbagi sumber, Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, 22-25 Desember 1928.

Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Kongres ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra yang kemudian melahirkan terbentuknya Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Christina Martha Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, dan lainnya.

Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

Agenda utama Konggres Perempuan Indonesia I adalah persatuan perempuan nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, hingga pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.

Kongres Perempuan Indonesia II kemudian digelar Juli 1935. Dalam konggres ini dibentuk BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.

Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember baru ditetapkan pada Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.

Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini.

Khusus di Bandung, peringatan Hari Ibu 2016 dipusatkan di Alun-alun Kota Bandung, Kamis 22 Desember 2016.

Tags: , , ,