TORAJA–Penggerebekan judi sabung ayam di Langda, Kecamatan Sopai, Toraja Utara beberapa waktu lalu menyisahkan kisah sedih bagi Fatimah.

Fatimah yang tengah mengandung bayinya berusia kurang lebih 4 bulan keguguran akibat efek kaget mendengar suara tembakan polisi saat melakukan penggerebekan.

“Tabe pak, saya ibu Fatima yang keguguran saat kejadian penggerebekan sabung ayam di dekat rumah saya. Saya mengalami pendarahan karena takut dan kaget mendengar suara tembakan, dan akhirnya saya langsung pendarahan,” ungkap Fatimah dalam keterangan tertulisnya kepada Redaksi Info Toraja, Rabu (3/4/2024).

Lebih lanjut, saat mengalami pendarahan Fatimah meminta tolong kepada seorang personel Polisi. Namun menurutnya, ia malah mendapat perlakuan kasar.

“Terus saya meminta tolong kepada seorang anggota polisi untuk meminta bawa ke rumah sakit, tapi tidak ada yang membantu saya, malah dia (polisi) mengeluarkan kata-kata yang tidak enak, dan didengar oleh ipar saya,” ujarnya.

“Dia bilang kepada saya, Itu urusanmu biar ko mati sama anak mu disitu atau pendarahan saya tidak bantu ko. Tapi beruntung saya dibawa ke RS oleh anggota Brimob, tapi dia suruh saya jalan sambil ber-tetesan darah yang sangat banyak,” ungkapnya.

Fatimah menuturkan, personel polisi yang membentaknya tidak menggunakan seragam. Polisi itu kata dia, juga membawa senjata.

“Polisinya pakai baju biasa, dan menggenakan celana pendek. Mereka juga masuk ke kamar rumah saya, sehingga saya sangat kaget,” sambungnya.

Diketahui, Fatimah kini menjalani rawat jalan setelah dioperasi di RS Elim Rantepao. Ia dan keluarganya pun akan melaporkan hal yang dialaminya tersebut ke pihak berwajib.

Diberitakan sebelumnya, penggerebekan arena judi sabung ayam di Langda dilakukan oleh Ditreskrimun Polda Sulsel dan Sat Brimob pada Minggu (31/3/2024) lalu.

Dalam penggerebekan ini sebanyak 35 orang diduga pelaku judi sabung ayam ditangkap. Mereka saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel.

Tags: , , , ,