INFOTORAJA.COM, RANTEPAO – Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Toraja Utara menyiasati kurangnya anggaran dalam melaksanakan program kerja tahun 2018 mendatang.
Solusi ini dihasilkan saat rapat kerja di ruang Majelis Gereja Toraja Jemaat Rantepao, Toraja Utara, Jumat (24/11/2017) kemarin.
“Kita akan libatkan pihak ketiga dalam hal ini donatur dari perushaaan dan masyarakat Toraja di perantauan,” ujar Ketua PRB Toraja Utara, Pdt. I. Y. Panggalo, Sabtu (25/11/2017) sore.
Dalam program kerja PRB, akan membuat kampanye tentang daerah rawan bencana, cara menyelamatkan diri saat bencana, dan pembuatan aturan daerah tentang kebencanaan.
Dana CSR dari beberapa perusahaan dan Ikatan Keluarga Toraja di perantauan akan dimohonkan dukungan mereka dalam program pengurangan resiko bencana di Toraja Utara.
“Kita akan buatkan proposal ke donatur, agar anggaran yang sangat terbatas dari Pemkab Toraja Utara, tidak membuat program kerja kami asal jadi,” ungkap Pdt. I.Y. Panggalo.
Forum ini juga telah mendapat sumbangan donatur dari Kementrian Luar Negeri Austraslia melalui program CWS, yang di bekerjasama dengan Yayasan Inanta.
“Contoh program kami yakni membuat rambu tentang lokasi rawan bencana, serta penguatan akan bahaya bencana jika alam dirusak”, tambah Pendeta Gereja Toraja ini.
Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang masuk zona merah bencana.
Untuk program kerja jangka panjang, PRB juga akan mendorong akan adanya Tim SAR di Toraja Utara, serta penanganan hutan gundul.